CARAMENUMBUHKAN MOTIVASI BERPRESTASI & GAYA BELAJAR. 3. CARA MENUMBUHKAN MOTIVASI BERPRESTASI. 1. Pengertian Motivasi. Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri seseorang untuk berbuat sendiri. Motivasi merupakan kondisi internal individu yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
Secaraumum Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dan ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam agama islam seperti terdapat dalam alqur'an dan alhadist. Namun pada prinsipnya Pendidikan Agama Islam tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran agama islam yakni aqidah, syari'ah dan akhlak.
Faktorlingkungan terdiri dari : bimbingan, bantuan dari keluarga (orang tua), sedangkan faktor dari instrumental pendidikan terdiri dari : kurikulum, program, sarana, fasilitas, serta guru. Dalam hal ini orang tua memegang peran yang penting dalam proses pendidikan anak. Pendidikan dalam keluarga merupakan basis pendidikan yang pertama dan utama.
Penghargaanuntuk karyawan diberikan dengan maksud untuk mewujudkan rasa terima kasih sekaligus retensi agar karyawan tersebut tidak memiliki pikiran untuk meninggalkan perusahaan. Memberi apresiasi setiap hari bisa diwujudkan dengan hal-hal kecil, seperti pujian langsung atau sejenisnya. Namun, untuk akhir tahun tidak jarang perusahaan
BekerjasamaUntuk Menjana Daya Kreativiti. Kejayaan mana-mana organisasi bergantung kepada bagaimana ahli-ahlinya berkomunikasi dan mengendalikan tugas bersama-sama. Jelas sekali, kerja berpasukan adalah satu bahagian paling penting dalam setiap organisasi kerana mereka dapat berkongsi maklumat, memberikan motivasi, serta membantu membuat
Orangdengan karakter seperti ini sering disebut sebagai orang yang haus pujian. Berikut 5 ciri orang yang haus pujian, yuk simak! 1. Sering Berlebihan dalam Menonjolkan Diri. Berusaha untuk menonjolkan kemampuan yang dimiliki semestinya merupakan hal yang wajar untuk dilakukan. Namun, kita juga perlu mengetahui batasannya.
Sepertiitulah 5 langkah mudah menjadi murid berprestasi di sekolah. Langkah-langkah di atas dijamin ampuh membuat kalian menjadi murid terpintar di sekolah. Dengan mengikuti kelima langkah tersebut, kalian akan menjadi murid terpopuler di sekolah. Dan jangan lupa, kalian juga harus beretika baik kepada siapapun tanpa terkecuali.
Inidilakukan agar mereka mendapat pengakuan dan pujian orang lain. Menurut astrologi, seperti dibeberkan Pinkvilla , ada 4 zodiak yang suka pamer dan pandai dalam hal itu.
ZJ3gDJ. Unduh PDF Unduh PDF Semua manusia menyukai penghormatan, tetapi memberi sanjungan kian mudah dikatakan daripada dilakukan. Anda harus mendapatkan nada yang tepat, kalau tidak sosok yang mengamini kata-kata baik Anda mungkin menganggapnya dengan cara yang riuk. Kuncinya? Katakan sesuatu yang secara teruji Dia percaya merupakan keabsahan, dan sampaikan pujian dalam nada suara yang tulus. Kehangatan sejati Ia tidak akan terlewatkan semacam itu saja, dan mana tahu Anda akan membuat seseorang bahagia. 1 Temukan sesuatu tentang orang itu yang bermartabat-benar Sira suka. Cukup mudah mencuil hal mula-mula nan Anda perhatikan plong diri seseorang dan memuji hal itu. Anda boleh mengatakan “Aku suka kemejamu” maupun “Rambutmu bagus” kepada semua manusia, tetapi pujian yang baik akan makin dalam. Ambil waktu sekeceng dan pikirkan apa yang sungguh Dia kagumi terbit manusia tersebut sebelum Kamu mengatakan segala apa pun. Pujian akan lebih dihargai bila jelas Beliau sungguh-bukan main dengan apa yang Anda katakan. Di sisi lain, jangan aliansi memberi seseorang pujian palsu. Misalnya, jika teman Ia masuk ke rubrik memakai sepatu bot baru yang menurut Engkau vulgar, jangan puji sepatu itu. Boleh jadi beliau akan berketentuan pada Beliau, barangkali tidak, tetapi sekiranya Sira teradat menjatah pujian yang tidak sungguh-bukan main Anda maksudkan, Anda tidak akan terhibur suci, dan akhirnya kata-introduksi Engkau tidak akan berarti banyak bagi orang tidak. 2 Puji titik kemangkakan seseorang. Sebuah pujian akan terasa bertambah eksklusif ketika jelas Anda sudah memerhatikan sesuatu yang benar-benar berarti untuk bandingan wicara Anda. Misalnya, bila ibu mertua Anda menghabiskan banyak waktu merawat tegal bunganya yang indah, Anda bisa memuji seleranya plong warna. Memuji seseorang pada apa yang mereka buat dengan dulu baik adalah kaidah pasti untuk membawa senyum ke wajahnya kerap kali. 3 Katakan sesuatu yang tidak tertumbuk pandangan jelas. Rahasia tidak ketika kepingin menjatah penghormatan tulus adalah memilih sesuatu nan tidak diperhatikan kebanyakan cucu adam, sesuatu yang menunjukkan bahwa Anda betul-betul memberi perhatian lega orang itu. Pujian plong sesuatu yang tidak terlihat jelas ialah yang akan diingat dan dihargai orang selama sisa sukma mereka. Umpama teoretis, Kamu dapat mengatakan pada adik pemudi Anda bahwa Sira memperhatikan bukan main gentur dia berusaha kerumahtanggaan pelajaran seni semester ini, dan menurut Anda ia memiliki bakat fotografi. Alias Dia bisa mengatakan puas seorang laki-laki yang Beliau taksir bahwa Anda mengagumi kebaikan nan kamu tunjukkan pada setiap turunan yang bicara padanya, bahkan pada momongan kecil. Mana tahu dia terbiasa mendapat sanjungan mengenai fisiknya yang berserat, makara pujian Ia sungguh akan menonjol. 4 Jangan puji semua hamba allah dengan cara nan persis sama. Takdirnya Dia mengatakan “Aku suka bajumu” atau sesuatu semacam itu kepada sebagian besar orang yang Anda temui, hasil kesannya yaitu orang nan Anda puji tak akan merasa terlalu istimewa. Memuji orang lain mengenai atribut substansial mereka akan lebih berguna. Bila Anda pergok diri Anda banyak menjatah penghargaan dangkal yang sama, siapa berikutnya ambil interval dan pikirkan sedikit makin lama sebelum bicara. Usahakan punya sesuatu nan salih lakukan dikatakan, atau jangan mengatakan apa lagi sewaktu-waktu. 5 Fokus pada penampilan makin daripada ciri-ciri fisik. Memang gegares menyenangkan mendapat sanjungan sebagaimana “Sira adv amat rupawan” atau “Aku suka sepatumu”, namun penghargaan terbaik adalah yang menunjuk prestasi mengagumkan seseorang atau kualitas pribadi. Memuji hamba allah lain adapun sesuatu yang mereka usahakan akan lebih berarti daripada memuji sesuatu yang bukan ada hubungannya dengan persuasi mereka, seperti warna mata. Seandainya Engkau mengejar apresiasi menyenangkan untuk diberikan puas gadis yang Anda sangkil, dia kali akan memberi tanggapan lebih baik pada “Menurutku esai Bahasa Inggrismu brilian” daripada “Bibirmu seksi” atau “Kamu memiliki dagu yang benar-bermoral bagus.” 6 Puji dengan murah hati, tetapi tidak jebah. Terserah batasan berapa banyak pujian nan ingin didengar satu orang. Menyirami seseorang dengan pujian akan membuat setiap penghargaan tampak kurang berarti. Bila Anda memuji abnormal lebih jarang, kata-kata Anda akan lebih berkemandang. Sebarkan juga pujian Anda di antara lebih dari satu orang. Bila Anda memuji orang yang sama setiap mungkin, barangkali cuma beliau merasa Anda abnormal terobsesi. Puji hanya ketika cak semau sesuatu yang menurut Anda sungguh-sungguh patut disampaikan. Jangan memuji hanya karena ingin mengatakan sesuatu atau mengepas terlihat seperti makhluk baik. Ini bukan tentang terlihat baik, doang tentang membuat seseorang merasa spesial. Iklan 1 Ekspresikan pujian Sira dengan hangat. Internal hal memuji seseorang, penyampaian yakni segalanya. Tidak cak semau satu cara sempurna untuk mengedepankan penghormatan. Yang penting merupakan terdengar sungguh-bukan main dengan apa yang Anda katakan, sehingga pujian Anda tidak akan diterima dengan cara yang salah. Karena cak semau semacam kekejian tertentu yang melibatkan sanjungan palsu, Engkau perlu memastikan bahwa manusia yang Anda puji adv pernah bahwa Anda serius. Pastikan turunan tersebut dapat mendengar Ia dengan jelas, sehingga tidak terdengar seolah Kamu menggumamkan sesuatu. Bacalah situasi dan jangan memuji seseorang seandainya itu boleh ditafsirkan andai sanjungan yang tidak safi. Misalnya, kalau p versus sebabat baru Anda ikut dengan mempekerjakan rok penuh warna menunukan, dan semua orang memandangi, mungkin Ia tidak cak hendak menarik perhatian padanya di depan banyak orang yang kelihatannya tidak menyukai rok tersebut seperti Beliau menyukainya. 2 Tersenyumlah, tetapi jangan tertawa. Membagi pujian dengan senyuman pelalah merupakan ide bagus, lamun Anda boleh menyampaikannya dengan ekspresi serius dan betapa-sungguh. Namun, bila Ia tertawa ketika memuji seseorang, dia mungkin tak tahu apakah Beliau betul-betul. Kamu bisa terlihat bercanda, yang bisa merusak efek keseluruhan. Usahakan enggak tertawa ketika memuji seseorang kecuali bila kualitas yang Anda hargai itu terserah hubungannya dengan humor individu tersebut. 3 Buat interelasi netra. Ini yakni cara mudah cak bagi menunjukkan bahwa Anda alangkah-betapa dengan segala yang Anda katakan. Membuat perantaraan mata yaitu bentuk komunikasi nonverbal yang membantu orang memahami satu sama lain dengan lebih baik. Seandainya Dia takluk atau mengaram ke arah tak, Sira akan terlihat kurang ceria daripada bila Ia membuat kontak netra ketika berbicara. 4 Perhatikan nada celaan Anda. Lakukan yang terbaik bikin mengatakan seperti yang Anda maksudkan, dan tidak dengan nada aneh yang boleh salah diterima. Apresiasi terbaik tidak menyisakan urat kayu bagi kesalahpahaman. Akseptor adv pernah bahwa Anda sungguh-bukan main, dan dia memencilkan percakapan itu dengan perasaan baik. Kedengarannya memadai sederhana, tetapi sudah biasa bakal sanjungan untuk membawa arti jadi-jadian. Sebagai paradigma Jika Anda terdengar cacat sarkastis, orang tersebut mungkin nanang Anda sedang menertawai. Suka-suka juga peluang Anda terdengar sirik pada orang yang Sira puji. Pastikan Beliau tak tertentang marah ataupun timburu. Iklan 1 Hindari pujian yang menghina. Mungkin ini adalah spesies “penghormatan” paling buruk yang ada. Pujian menghina adalah apresiasi nan terdengar habis baik awalnya, tetapi kemudian guna pernyataan yang sesungguhnya menyerang. Ini yaitu pendirian pasif-agresif bikin menyakiti perasaan seseorang. Mana tahu namun Anda memberi pujian menghina tanpa sadar. Perumpamaan contoh, Kamu kali mengatakan sesuatu seperti, “Wow, aku senang sekali rambutmu waktu ini. Apa bedanya?” Dengan mengatakan ini, Anda menyiratkan bahwa Anda tidak bersisa menyukai bulu orang itu di hari lain. Atau kelihatannya Anda mengatakan, “Ia hebat dalam bisbol, kerjakan ukuran dayang.” Menambahkan atribut di intiha sanjungan mengubahnya menjadi pencercaan. 2 Jangan keliru menganggap teriakan alias teriakan perumpamaan pujian. Meneriakkan “sanjungan” lega seseorang di kronologi sebenarnya habis menertawai. Poin dari pujian adalah membuat seseorang merasa demen, dan meneriakkan ciri-ciri badan cenderung menghasilkan sekuritas nan berlawanan. Bahkan sekiranya beberapa orang mengatakan mereka senang diteriaki begitu juga itu, belaka tidak semua orang suka – sesekali. Kalau Anda khusyuk ingin membentuk seseorang merasa demen, bahkan orang asing, jangan meneriakkan sesuatu sepintas lalu. Aturan nan sepadan berlaku dalam menjatah sanjungan plong orang luar dan individu nan Anda kenal Anda harus mencari sesuatu yang tulus kerjakan dikatakan dan menyampaikan penghormatan tersebut dengan respek. 3 Hindari komentar merendahkan. Boleh jadi Anda sudah lalu sempat apa itu, dan kelihatannya Anda lain akan pernah mengatakannya pada orang lain. Walaupun Anda betul-betul mengesir seseorang dan ingin mengajak sira kencan – sebenarnya, terutama bila Engkau ingin mengajak seseorang berkencan – jangan coba memuji episode fisik seksual. Itu kasar, dan dalam keadaan tertentu komentar spesies ini dapat ditafsirkan perumpamaan pelecehan seksual. Hanya berikan pujian yang sopan! Iklan Dibutuhkan kepahlawanan bila Kamu pemalu, belaka tidak musykil. Iklan Peringatan Jangan berbohong hanya karena Anda menyukai basyar tersebut. Bersikaplah lugu, insan boleh membaca kebohongan dengan mudah. Iklan Adapun wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak mungkin. Apakah kata sandang ini mendukung Anda? Source Posted by
Oleh Khifni NasifPujian adalah pernyataan rasa kagum dan penghargaan kepada sesuatu yang dianggap baik, indah dan sebagainya. Memang wajar jika kita memuji kepada seseorang atas prestasinya atau kebaikan-kebaikanya. Apalagi jika orang tersebut punya hubungan dekat dengan kita, misalnya sahabat, kerabat, orang tua, anak dan sebagainya. Pujian jika dilihat dari objeknya ada dua macam. Pertama untuk diri sendiri kedua untuk orang lain. Pertama, pujian untuk diri sendiri. dalam hal ini Imam An-Nawawi di dalam kitab Al-Adzkar membagi dua macam hukum memuji diri sendiri 1. Madzmum tercela jika dilakukan untuk membanggakan diri sendiri, menunjukkan keluhuran diri sendiri, serta membedakan dari orang lain dan semacamnya. Allah berfirman dalam Surat An-Najm ayat 31 فَلا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ النجم 31 Dalam tafsir Al-Wajiz potongan ayat tersebut ditafsiri dengan فلا تمدحوا انفسكم ولا تبرئوها من الذنوب “Maka janganlah kalian memuji diri kalian dan jangan merasa bersih dari dosa.” Begitu pula dalam Surat An-Nisa’ 49 الم تر الى الذين يزكون أنفسهم بل الله يزكى من يشاء ولا يظلمون فتيلا النساء 49 Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih? Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendakinya dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. QS. An-nisa’ 49. Ayat tersebut menggambarkan orang-orang yang memuji terhadap diri dan amal perbuatanya serta merasa diriya suci dan jauh dari kejelekan, sebagaimana orang-orang Yahudi dan Nasrani, bahkan mereka sangat kelewat dalam memuji dirinya sendiri dengan ucapan mereka نحن ابناء الله واحباؤه kita adalah anak-anak Allah dan para kekasihnya. Maha suci Allah dari apa yang mereka ucapkan. 2. Mahbub terpuji jika demi kemaslahatan. seperti amar makruf nahi munkar, mendamaikan antara dua orang yang bertikai, memberikan nasihat, mendidik, dan sebagainya. Dalam hal ini boleh memuji diri sendiri dengan menuturkan kebaikan diri sendiri disertai dengan adanya tujuan kemaslahatan tersebut. Sehingga dengan menutur kebaikan diri sendiri, ucapan atau nasihatnya akan lebih mudah diterima serta lebih meyakinkan orang lain, sebagaimana ucapan nabi Yusuf As terhadap penguasa saat itu yang terekam dalam Al-Qur’an surat yusuf 55 قال اجعلنى خزائن الارض انى حفيظ عليم “Yusuf berkata jadikanlah aku bendaharawan Negara mesir, sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan.” Nabi Yusuf menyebut kebaikan dirinya di hadapan penguasa agar penguasa tersebut mau mengangkatnya sebagai bendaharawan negara, sehingga Nabi Yusuf bisa menegakkan hukum-hukum Allah serta menegakkan kebenaran dan keadilan, dan tidak ada yang mampu melakukan semua itu melainkan hanya beliau. Begitu pula kisah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika beliau membagikan ghanimah harta rampasan perang, di antara orang munafik ada yang menganggap Rasulullah tidak adil dalam membaginya sehingga Rasulullah berkata والله إني لأمين في السماء أمين في الأرض “Demi Allah sesungguhnya aku adalah sejujur-jujurnya orang di langit dan di bumi.” Di antara sahabat Nabi yang pernah memuji dirinya sendiri dalam rangka ta’lim pendidikan adalah Abu hamid al-Sa’idi. Saat menyampaikan bagaimana shalat Rasulullah kepada para sahabat lain, ia berkata أنا أعلمكم بصلاة رسول الله صلى الله عليه وسلم “Saya adalah orang yang paling tahu mengenai shalat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.” Kedua pujian untuk orang lain. Imam Al-Ghazali di dalam Ihya’ Ulumiddin menjelaskan bahwa di antara malapetaka yang disebabkan lisan adalah sebuah pujian. Oleh karena itu memuji kepada orang lain tidak sepenuhnya dianjurkan, bahkan terkadang pujian tersebut dilarang karena bisa menimbulkan dampak negatif yang sangat membahayakan, baik bagi orang yang memuji maupun orang yang menerima pujian. Malapetaka tersebut menurutnya ada enam, yang empat bisa membahayakan orang yang memuji dan yang dua membahayakan orang yang menerima pujian. Bagi orang yang memuji, bahaya atau petaka itu antara lain sebagai berikut Pertama, terkadang dia berlebihan lebay dalam memuji orang lain, sehingga ia terjerumus dalam kedustaan. Kholid bin Ma’dan berkata من مدح إماما أو أحدا بما ليس فيه على رؤوس الأشهاد بعثه الله يوم القيامة يتعثر بلسانه Barangsiapa memuji seorang pemimpin atau seseorang di muka orang banyak dengan sesuatu yang tidak ada padanya, niscaya dibhari kiamat Allah akan membangkitkanya dengan tergelincir disebabkan lisannya. Kedua dia memuji dengan berpura-pura menampakkan rasa cinta atau simpati yang tinggi, padahal sesungguhnya di dalam hatinya tidak. Dalam hal ini dia berbuat hipokrit munafiq serta mencari muka riya. Ketiga dia menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan realita. Sehingga pernyataanya adalah sebuah kebohongan atau bualan belaka. عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أن رجلا ذكر عِنْدَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم – فاثنى عليه رجل خيرا فَقَالَ النبي صلى الله عليه وسلم وَيْلَكَ قَطَعْتَ عُنُقَ صَاحِبِكَ ، ». يقوله مِرَارًا - ان كان احدكم مادحا لا مَحَالَةَ فَلْيَقُلْ أَحْسِبُ كذا وكذا ، ان كان يرى انه كذالك وحسيبه الله ولا يزكى على الله احدا » رواه البخاري Dari Abdirrahman bin Abi Bakroh dari ayahnya berkata sesungguhnya seorang lelaki disebut di dekat Rasulullah SAW. lalu lelaki yang lain memujinya maka Rasulullah berkata berulang-ulang,“Celaka, kamu telah menebas leher temanmu.” “Jika salah satu di antara kalian harus terpaksa memuji maka hendaklah ia berkata, “Saya kira si fulan demikian kondisinya, jika dia menganggapnya demikian, dan yang mengetahui kondisi sebenarnya adalah Allah dan janganlah menyucikan seseorang di hadapan Allah.. HR. Bukhori. Begitu pula Sayyidina Umar suatu saat pernah mendengar seorang lelaki melontarkan pujian pada orang lain, lalu beliau berkata pada orang tersebut “Apakah kamu pernah bepergian dengannya?” Lelaki tersebut menjawabnya, “Tidak.” “Apakah kamu pernah berinteraksi denganya dalam masalah jual beli dan mu’amalah lainya?” “Tidak.” “Apakah kamu bertetangga denganya di waktu pagi dan sore?” Tanya Umar lagi. “Tidak.” Sayyidina Umar berkata, “Demi Allah yang tiada tuhan selain-Nya kamu tidak mengenal orang tersebut.” Keempat, kadang-kadang dengan pujiannya, dia menyenangkan orang yang dipuji, padahal orang yang dipuji tersebut adalah orang dzalim atau fasik. sedangkan memuji orang dzalim atau orang fasik tidak diperbolehkan. Sebagaimana sabda Rasulullah إن الله تعالى يغضب اذا مدح الفاسق رواه ابن ابى الدنيا والبيهقي Sesungguhnya Allah SWT murka apabila ada orang fasik dipuji. HR. Ibnu Abiddunya dan Al Baihaqi.Adapun dua bahaya atau petaka yang bisa menimpa orang yang dipuji akibat pujian adalah Pertama menculnya sifat takabbur sombong dan u’jub bangga diri pada orang yang di puji, sehingga memandang orang lain berada di bawahnya. Keduanya adalah sifat yang bisa membinasakan. Al-Hasan radliyallahu anh berkata, Suatu saat Sayyidina Umar radliyallahu anh duduk bersama orang-orang, dan beliau memegang sebuah cemeti, lalu tiba-tiba datanglah Jarud bin Al-Mundzir dan salah seorang dari mereka mengatakan, “Orang ini adalah kepala suku Rabi’ah.” Perkataan tersebut didengar oleh Sayyidina Umar ra dan orang-orang disekitarnya termasuk Al Jarud bin Al-mundzir, ketika Al-Jarud mendekati Sayyidina Umar ra beliau memukulnya dengan cemeti. Al-Jarud pun berkata, “Apa yang terjadi antara saya dan engkau wahai Amirul Mukminin? Sayyidina Umar pun menjawab, “Apa yang terjadi antara saya dan kamu? Bukankah kamu mendengar ucapan tadi?” Al-Jarud menjawab, “Iya saya mendengarnya. Lalu Sayyidina Umar berkata, saya khawatir perkataan tadi bercampur dengan hatimu, lalu aku ingin menundukkan kepalamu. Kedua, dengan dipuji kebaikanya, maka dia akan merasa senang, puas dan bangga akan kebaikan tersebut, sedangkan orang yang membanggakan dirinya atas kebaikanya maka dia akan lengah atau teledor dalam beribadah kepada Allah, karena hanya orang yang memandang dirinya masih kurang amal kebaikanyalah yang selalu waspada dan bergegas dalam beribadah kepada Allah. Namun jika pujian tersebut tidak membahayakan baik bagi pelaku maupun penerima pujian, maka pujian semacam itu tidaklah dilarang, bahkan terkadang dianjurkan. Karena itulah Rasulullah Saw pernah memuji sahabatnya antara lain sahabat Abu Bakar dengan ucapanya, “Jikalau iman Abu Bakar dan iman manusia seluruh alam ditimbang niscaya akan lebih berat iman Abu bakar.” Begitu pula pujian yang lain kepada para sahabat lainya. Adapun bagi orang yang dipuji, Imam Al-Ghazali juga mengingatkan agar selalu waspada terhadap pujian dengan menjaga dirinya dari sifat sombong, membanggakan diri, serta menjaga dirinya agar tidak teledor terhadap amal-amal ibadahnya. Dan semua itu tidak dapat tercapai melainkan dengan cara memandang dirinya dengan pandangan hina dan lemah serta merenungkan akibat yang akan timbul seperti lembutnya riya dan bahaya yang lain, sesungguhnya dialah yang mengetahui pada dirinya tentang apa-apa yang tidak diketahui oleh orang yang memujinya. Dan hendaknya orang yang dipuji juga menampakkan ketidaksukaanya saat ia dipuji kepada orang yang memujinya jika pujian tersebut tidak sesuai dengan apa yang ada pada dirinya, Rasulullah bersabda احثوا التراب فى وجوه المداحين “Taburkanlah debu pada wajah orang yang berlebihan dalam memuji.” HR. Abu Dawud Serta hendaknya merasa malu terhadap pujian tersebut. sebagaimana dikatakan pula oleh Imam Atha’illah المؤمن إذا مدح استحيا من الله أن يثنى عليه بوصف لا يشهده من نفسه Orang mukmin sejati adalah apabila mendapatkan pujian dia merasa malu terhadap Allah atas pujian yang diterimanya, jika sifat tersebut tidak dimilikinya sama sekali. Begitu pula jika dia mendapat pujian yang telah terlontar dari mulut orang yang memuji hendaknya pula dia mengucapkan ucapan sebagaimana diucapkan Sayyidina Ali ketika menerima pujian اللهم اغفر لى ما لا يعلمون ولا تؤاخذنى بما يقولون واجعلنى خيرا مما يظنون “Ya Allah ampunilah diriku karena sesuatu yang tidak mereka ketahui, dan janganlah Engkau menyiksa diriku karena apa yang mereka katakana dan jadikanlah diriku lebih baik dari apa yang mereka sangka.” Dari uraian di atas bisa kita pahami bahwa suatu pujian bagaikan pedang bermata dua, yang bisa membahayakan, baik bagi pelaku maupun penerima pujian. Oleh karena itu kita harus bijak dan selektif ketika akan melontarkan pujian dan tidak terlalu murah mengobralnya, karena bisa saja kita sebagai orang yang melontarkan pujian bisa terhindar dari bahaya tersebut di atas, namun belum tentu bagi orang yang kita puji, sehingga maksud hati kita akan mengutarakan penghormatan atau penghargaan pada orang lain tapi justru kenyataanya kita malah menebas lehernya. Wallahu a’lam.
Setiap manusia terlahir dengan kelebihan masing-masing, dan hal tersebut ada kalanya patut mendapat apresiasi. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pujian. Untuk memberi pujian kepada orang lain, hal pertama yang dibutuhkan adalah ketulusan. Setiap orang pasti senang dipuji, namun mereka juga pasti kecewa apabila pujian yang kita sampaikan jauh bertolak belakang dari kenyataan dan kita tidak benar-benar tulus mengucapkannya. Jika kita ingin memberi pujian pada seseorang untuk membuatnya senang atau untuk menghiburnya, maka carilah hingga ke celah terkecil untuk menemukan kebaikan darinya. Tidak perlu memaksakan pujian yang berlebihan. Kali ini, kita akan membahas tentang ungkapan-ungkapan yang bisa digunakan untuk memberi pujian kepada orang lain dalam bahasa Inggris, beserta ungkapan yang diucapkan saat menerima pujian. Simak. Giving Compliment Memberi Pujian Untuk mengutarakan pujian, pada dasarnya kita bisa menggunakan rumus-rumus di bawah ini. 1. Your + Noun Phrase + is/looks/sounds/tastes + really + Adjective Your dress is really beautiful! Gaunmu indah sekali! Your mom looks so young and fit Ibumu terlihat amat muda dan bugar Your voice sounds amazing Suaramu terdengar hebat Your cooking tastes very delicious Masakanmu terasa sangat lezat 2. I + really + like/love + Noun Phrase I really like your poem Aku sangat suka puisimu I like your new haircut. You look cool. Aku suka rambut barumu. Kamu kelihatan keren I love this cake! You baked it yourself? Aku suka kue ini! Apa kamu membuatnya sendiri? 3. This/That + is + really + Adjective + Noun Phrase This is the best song I’ve listened to this year Ini adalah lagu terbaik yang kudengar tahun ini That’s an awesome painting Itu adalah lukisan yang mengagumkan This is really a great talent Ini benar-benar sebuah bakat yang hebat That is really a breathtaking landscape Itu adalah pemandangan yang sungguh mempesona 4. What a/an + Adjective + Noun Phrase What a lovely house! Rumah yang bagus sekali! What a cute kitten! Anak kucing yang lucu sekali! What an amazing painting Lukisan yang hebat sekali! Kita juga bisa menyampaikan pujian dengan kalimat-kalimat berikut ini. Your voice sounds like an angel Suaramu seperti malaikat You have a pair of beautiful eyes Kamu punya mata yang indah You dance extremely well Kamu menari dengan sangat baik You’re so good at Mathematics Kamu amat pintar Matematika This color looks so good on you Warna ini cocok untukmu How great! Hebat sekali! How cute your son is! Anak laki-lakimu lucu sekali! What a pretty girl you are! Kamu gadis yang amat cantik! That was lit, that was crazy Yang tadi itu keren sekali That was unbelievable Yang tadi itu menakjubkan That’s such a masterpiece Itu adalah karya yang hebat You’ve done great Kamu sudah melakukan hal yang baik, kamu menyelesaikannya dengan baik Very well, great job! Bagus sekali etc Selain itu, dalam memberikan pujian, kita juga bisa menggunakan beberapa idiom. Di bawah ini adalah contoh idiom yang bisa dipakai. You are a smart cookie You are the bomb! You take my breath away You are the cream of the crop You are light years ahead You are out of this world You rock You slay You killed it! That’s my man! Sebagai idiom, kalimat-kalimat tersebut tidak dimaknai secara harfiah. Akan tetapi, kesemuanya memiliki arti serupa dengan “you’re awesome” atau “you’re an amazing person” kamu hebat. Receiving Compliment Menerima Pujian Ketika mendapat pujian, sudah sepatutnya kita memberi jawaban yang baik sebagai bentuk apresiasi atau penghormatan. Normalnya, kita pasti akan merasa senang saat dipuji kan? Maka dari itu, kita bisa membalas pujian dari orang dengan ucapan terima kasih atau kalimat-kalimat di bawah ini. Thanks/Thank you Terima kasih Thank you for saying that Terima kasih sudah mengatakannya I appreciate that Aku menghargainya That means a lot Itu amat berarti That’s really nice/kind of you Kamu baik sekali It’s all because of… Itu semua karena… You too Kamu juga demikian I’m glad you enjoyed/liked it Aku senang kamu menyukainya I’m glad you think so Aku senang kamu berpikiran seperti itu I worked hard on it Aku bekerja keras untuk mewujudkan itu Etc Untuk merespon pujian dari orang lain, hindari ucapan yang kontra dengan pendapat mereka seperi “Not really” Tidak juga, “It’s nothing” Bukan apa-apa, “No, I’m not” Aku tidak seperti it dan sejenisnya, meski dengan maksud merendah sebab hal tersebut agak kurang sopan. Apabila kita merasa agak sulit menerima pujian yang dikemukakan orang lain, kita bisa memberikan respon seperti “Really?”, “Do you think so?”, “Is that so?”, “Wow, you mean that?” dan sebagainya, yang memiliki arti kurang lebih “Benarkah begitu?”. Selain itu, kita bisa juga membalas pujian dari orang lain dengan memberikan pujian kepadanya. Mudah kan? Selamat belajar!